
Memahami Riksa Uji Pesawat Uap: Definisi, Risiko, dan Kewajiban
Pesawat uap adalah komponen krusial dalam berbagai industri, mulai dari manufaktur hingga energi.
Namun, penggunaannya yang salah dapat mengakibatkan risiko besar bagi keselamatan dan kesehatan para teknisi.
Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu pesawat uap, risiko yang terlibat, kewajiban teknisi, dan hal-hal yang dapat membuat lisensi K3 dicabut.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian peralatan ini, perusahaan Anda dapat meningkatkan keamanan operasional dan kepatuhan terhadap regulasi.
Apa itu Pesawat Uap?
Pesawat Uap adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan uap dengan cara memanaskan air di dalam suatu bejana. Uap yang dihasilkan biasanya digunakan untuk menggerakkan turbin atau mesin lainnya dalam proses industri.
Jenis Pesawat Uap
- Ketel Uap, merupakan bagian utama dari pesawat uap yang digunakan untuk menghasilkan uap melalui proses pemanasan.
- Bejana Uap (Sterilizer), digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan melalui proses pemanasan.
- BPV (Blow-Off Valve), digunakan untuk mengeluarkan tekanan berlebih dari dalam ketel uap.
- Tangki Timbun, digunakan untuk menampung fluida bertekanan
- Bejana Tekan (Compressor), digunakan untuk menampung gas campuran.
- Pipa bertenaga/ bertekanan, digunakan untuk mengalirkan fluida bertekanan.
Menurut data dari Kementerian ketenagakerjaan, penggunaan pesawat uap di Indonesia meningkat setiap tahun, seiring dengan pertumbuhan sektor industri.
Terdapat 8.008 peralatan pesawat uap yang menjadi objek pengawasan K3 pada Triwulan I Tahun 2024.
Risiko K3 Teknisi Pesawat Uap
Risiko Operasional
Pesawat uap beroperasi pada tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Jika tidak dikelola dengan benar, maka bisa meledak atau bocor, mengakibatkan kerusakan besar dan potensi kehilangan nyawa.
- Ledakan: Kebocoran atau kegagalan struktur pada bejana tekan dapat menyebabkan ledakan besar.
- Kebakaran: Kebocoran bahan bakar atau uap panas bisa memicu kebakaran.
Risiko Kesehatan
Para teknisi yang bekerja dengan pesawat uap dan bejana tekan juga menghadapi risiko kesehatan seperti paparan suhu ekstrem, kebisingan berlebihan, dan paparan bahan kimia berbahaya.
- Luka bakar: Kontak dengan permukaan panas atau uap bisa menyebabkan luka bakar serius.
- Gangguan Pendengaran: Kebisingan dari operasi peralatan bisa menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
Kewajiban Teknisi Pesawat Uap
- Melaporkan kepada atasan langsung
- Bertanggung jawab atas hasil pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, dan/ atau pemeriksaan peralatan/ komponen
- Mematuhi peraturan perundang-undangan dan melakukan tindakan pengamanan yang telah ditetapkan.
- Membantu pengawas ketenagakerjaan spesialis dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian.
Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Uap
1. Pemeriksaan dan Pengujian Pertama
Riksa uji pertama meliputi:
- Pemeriksaan persyaratan
- Bagian luar dan bagian dalam
- Ukuran/ dimensi teknis
- Pengujian tidak merusake.
- Percobaan padat (hydrostatic test)
2. Pemeriksaan dan Pengujian Berkala
Riksa uji berkala meliputi:
- Gambar konstruksi/ instalasi
- Sertifikat bahan dan keterangan lain
- Catatan data pembuatan (manufacturing data record)
- Cara kerja
- Bagian luar dan bagian dalam
- Ukuran/dimensi teknis
- Pengujian tidak merusak
3. Pemeriksaan dan Pengujian Khusus
Riksa uji khusus merupakan kegiatan pemeriksaan dan/ atau pengujian yang dilakukan setelah terjadinya kecelakaan kerja, kebakaran, atau peledakan.
4. Pemeriksaan dan Pengujian Ulang
Riksa uji ulang dilakukan apabila hasil pemeriksaan sebelumnya terdapat keraguan.
Hal yang Membuat Lisensi K3 Dicabut
Teknisi yang melanggar prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat menghadapi pencabutan lisensi mereka.
Lisensi K3 dapat dicabut apabila teknisi pesawat uap di perusahaan Anda terbukti:
1. Melakukan tugas tidak sesuai dengan jenis dan kualifikasi pekerja
Lisensi K3 bisa dicabut jika teknisi ditemukan menyalahgunakan lisensi mereka, seperti melakukan pekerjaan tanpa izin atau kualifikasi yang diperlukan.
2. Melakukan kesalahan, atau kelalaian, atau kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan berbahaya atau kecelakaan kerja
Contoh pelanggarannya diantaranya tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dan mengabaikan prosedur operasional seperti tidak memeriksa tekanan atau suhu sebelum memulai operasi.
3. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai seorang teknisi pesawat uap
“Tidak Ada Produksi Seharga Nyawa”
Dilansir dari berita BBC News Indonesia (https://bbc.com/indonesia), belasan orang tewas akibat ledakan di smelter nikel Morowali.
Akibatnya menyebabkan ratusan pekerja Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) berunjuk rasa menuntut standar kerja yang lebih aman, setelah 19 orang tewas akibat ledakan di salah satu tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Tentunya Anda tidak ingin terjadi kecelakan kerja seperti yang terjadi di Smelter Nikel Morowali pada akhir tahun 2023 lalu.
Jadwalkan Riksa Uji Sekarang Juga!
Memahami riksa uji pesawat uap sangat penting untuk memastikan keamanan dan kesehatan para teknisi serta kelancaran operasi industri.
Melalui pelatihan yang tepat, pemeriksaan rutin, dan kepatuhan terhadap prosedur K3, risiko dapat diminimalkan dan keselamatan dapat ditingkatkan.
Dengan memahami dan mematuhi semua aspek riksa uji pesawat uap, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan efisien, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Buku Panduan Riksa Uji Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
Jika Anda ingin memastikan bahwa pesawat uap di perusahaan Anda beroperasi dengan aman dan efisien, serta mematuhi semua regulasi yang berlaku, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui tombol WhatsApp di bawah.
Kami menawarkan jasa inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian peralatan yang dapat membantu Anda mencapai standar keselamatan dan kualitas tertinggi.