
Sistem proteksi kebakaran, termasuk fire alarm, merupakan elemen penting yang harus ada di setiap perusahaan.
Kebakaran dapat menyebabkan kerugian besar, baik materil maupun immaterial, dan menjaga agar sistem ini tetap berfungsi dengan baik adalah kunci untuk melindungi aset dan karyawan Anda.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada tahun 2023, terdapat lebih dari 2.000 kejadian kebakaran di seluruh Indonesia yang menyebabkan kerugian triliunan rupiah.
Sangat penting bagi Anda untuk memastikan bahwa fire alarm di perusahaan Anda selalu dalam kondisi optimal.
Berikut ini adalah 6 langkah mudah yang dapat Anda lakukan untuk merawat fire alarm agar tetap efektif dan aman.
1. Lakukan Kalibrasi dan Uji Sensor Fire Alarm
Proses kalibrasi dan uji sensor fire alarm adalah langkah penting dalam menjaga keandalan sistem keselamatan kebakaran.
Dengan melakukan kalibrasi dan uji secara rutin, pengguna dapat memastikan bahwa sistem fire alarm bekerja optimal, memberikan perlindungan maksimal terhadap potensi bahaya kebakaran, dan mematuhi regulasi keselamatan yang berlaku.
Keamanan dan keselamatan tidak boleh diabaikan, dan dengan perawatan yang tepat, sistem fire alarm dapat menjadi penyelamat nyawa dan aset yang berharga.
Apa sih pentingnya? Dan seperti apa sih prosesnya? Simak selengkapnya!
Pentingnya Kalibrasi Sensor Fire Alarm
Kalibrasi adalah proses penyesuaian sensor fire alarm agar memberikan respons yang akurat terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Tanpa kalibrasi yang tepat, sensor bisa menjadi terlalu sensitif atau kurang responsif, sehingga mengakibatkan false alarm atau bahkan gagal mendeteksi kebakaran.
Kalibrasi bertujuan untuk:
- Meningkatkan Akurasi Deteksi: Kalibrasi memastikan sensor mendeteksi asap atau panas dengan tepat, meminimalkan risiko kesalahan deteksi.
- Memastikan Keandalan Sistem: Sensor yang dikalibrasi secara rutin lebih dapat diandalkan untuk memberikan peringatan dini yang dapat menyelamatkan nyawa dan properti.
- Memenuhi Standar Keamanan: Banyak regulasi keamanan mensyaratkan kalibrasi berkala untuk memastikan bahwa sistem fire alarm mematuhi standar keselamatan.
Proses Kalibrasi Sensor Fire Alarm
Proses kalibrasi sensor fire alarm melibatkan beberapa langkah penting:
- Persiapan Alat dan Bahan: Siapkan peralatan kalibrasi, seperti gas kalibrasi untuk sensor asap, termometer standar untuk sensor panas, dan alat uji lainnya yang relevan.
- Penyesuaian Sensor: Sensor fire alarm diatur ulang berdasarkan referensi standar yang ditentukan. Penyesuaian dilakukan untuk memastikan sensor merespons dengan benar terhadap tingkat asap atau panas yang diukur.
- Pengujian Respon Sensor: Setelah penyesuaian, sensor diuji menggunakan simulasi kondisi nyata, seperti paparan asap atau suhu tinggi, untuk memastikan respons yang sesuai.
Uji Sensor Fire Alarm
Uji sensor merupakan bagian integral dari pemeliharaan sistem fire alarm. Uji ini meliputi:
- Uji Fungsi: Memastikan semua komponen sistem, termasuk sensor, alarm, dan panel kontrol, berfungsi dengan baik.
- Uji Respons Waktu: Mengukur waktu respon sensor dalam mendeteksi asap atau panas dan mengaktifkan alarm. Respons yang cepat sangat penting dalam situasi darurat.
- Uji Kegagalan: Mengidentifikasi kemungkinan kegagalan sistem, seperti sensor yang rusak atau tidak terhubung dengan benar, untuk mencegah masalah di masa mendatang.
2. Testing Fire Alarm Bell/ Horn Strobe
Proses testing fire alarm bell/horn strobe adalah langkah kritis dalam manajemen keselamatan kebakaran.
Melakukan testing secara rutin memastikan bahwa sistem alarm kebakaran dapat memberikan peringatan dini kepada penghuni bangunan dan meminimalkan risiko cedera atau kerusakan.
Lalu, seperti apa langkah-langkahnya?
Testing fire alarm bell atau horn strobe merupakan bagian penting dalam memastikan sistem alarm kebakaran berfungsi dengan baik.
Ini adalah proses yang perlu dilakukan secara berkala untuk menjaga keselamatan bangunan dan penghuninya.
Berikut adalah langkah-langkah penting dalam proses testing fire alarm bell/horn strobe:
a. Persiapan Alat dan Perlengkapan
- Sebelum melakukan testing, pastikan Anda memiliki alat dan perlengkapan yang diperlukan, seperti penguji sistem alarm kebakaran, perangkat komunikasi untuk koordinasi, dan alat pelindung diri jika diperlukan.
- Informasikan kepada semua penghuni bangunan mengenai jadwal testing untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu.
b. Pengecekan Sistem Secara Visual
- Lakukan inspeksi visual pada fire alarm bell/horn strobe untuk memastikan tidak ada kerusakan fisik atau hambatan yang dapat mempengaruhi performanya.
- Pastikan area sekitar alat bebas dari penghalang dan terjaga kebersihannya.
c. Pengujian Alarm
- Aktifkan sistem alarm secara manual dari panel kontrol untuk memulai pengujian.
- Perhatikan apakah bell atau horn strobe berbunyi dengan baik dan seberapa keras bunyinya.
- Jika menggunakan sistem otomatis, aktifkan detektor asap atau panas untuk memicu alarm dan perhatikan respons bell/horn strobe.
d. Pengecekan Durasi dan Kualitas Suara
- Pastikan durasi bunyi alarm cukup lama dan suara cukup keras untuk didengar di seluruh area bangunan.
- Jika ada masalah dengan volume atau durasi, segera catat dan lakukan perbaikan.
e. Pengujian Sinyal Visual (Strobe Light)
- Periksa apakah lampu strobe menyala bersamaan dengan bunyi alarm.
- Strobe light harus jelas terlihat dan tidak redup.
- Lakukan pengukuran intensitas cahaya jika diperlukan untuk memastikan visibilitas sesuai standar.
f. Dokumentasi Hasil Testing
- Setelah testing selesai, catat hasil pengujian, termasuk waktu dan tanggal, kondisi bell/horn strobe, serta masalah yang ditemukan.
- Dokumentasi ini penting untuk pemeliharaan dan pemeriksaan di masa mendatang.
g. Tindakan Perbaikan dan Pemeliharaan
- Jika ditemukan masalah selama pengujian, segera lakukan perbaikan dan pengujian ulang hingga sistem berfungsi normal.
- Jadwalkan pemeliharaan rutin untuk memastikan sistem alarm kebakaran tetap dalam kondisi optimal.
3. Atur Sensitivitas Sensor Fire Alarm
Sensor fire alarm berfungsi mendeteksi adanya asap atau panas yang menandakan potensi kebakaran, dan akan memicu alarm untuk memberi peringatan.
Agar dapat bekerja dengan efektif, penting untuk memastikan sensitivitas sensor fire alarm diatur dengan benar.
Sensitivitas yang terlalu tinggi bisa menyebabkan alarm palsu, sementara sensitivitas yang terlalu rendah bisa membuat alarm tidak merespon saat benar-benar ada kebakaran.
Apa saja yang perlu diperhatikan?
a. Memahami Kebutuhan Lingkungan
Setiap lingkungan memiliki karakteristik yang berbeda, seperti pabrik, perkantoran, atau area publik lainnya.
Dalam lingkungan yang banyak terdapat asap atau debu, sensor perlu disetel agar tidak terlalu sensitif, untuk mencegah alarm palsu.
Sebaliknya, di tempat yang risiko kebakarannya tinggi, seperti dapur komersial, diperlukan sensitivitas yang lebih tinggi.
b. Menggunakan Alat Kalibrasi
Pengaturan sensitivitas sensor fire alarm sebaiknya dilakukan dengan menggunakan alat kalibrasi khusus yang dapat mengukur kadar asap atau panas yang tepat.
Alat ini akan membantu menentukan seberapa sensitif sensor harus diatur, berdasarkan data real-time dari lingkungan sekitar.
c. Melakukan Pengujian Awal
Setelah sensitivitas diatur, lakukan pengujian awal untuk memastikan pengaturan tersebut bekerja dengan baik.
Pengujian bisa dilakukan dengan memanfaatkan simulasi asap atau panas untuk melihat apakah sensor merespon sesuai harapan.
Pastikan untuk mencatat setiap hasil dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
d. Pemeliharaan Berkala
Sensitivitas sensor fire alarm perlu dievaluasi dan dikalibrasi secara berkala.
Debu dan kotoran yang menumpuk di sensor bisa mengurangi efektivitasnya, sehingga perlu dibersihkan dan disetel ulang.
Jadwalkan pemeliharaan rutin untuk memastikan sensor selalu berada pada kondisi optimal.
e. Mematuhi Standar dan Regulasi
Pastikan pengaturan sensitivitas sensor sesuai dengan standar keselamatan kebakaran dan regulasi yang berlaku, seperti NFPA (National Fire Protection Association) atau standar lokal lainnya.
Mengikuti standar ini akan membantu memastikan bahwa sistem fire alarm berfungsi dengan efektif dan dapat diandalkan saat terjadi keadaan darurat.
Dengan mengatur sensitivitas sensor fire alarm dengan tepat, Anda dapat meminimalkan risiko alarm palsu sekaligus memastikan deteksi dini ketika benar-benar terjadi kebakaran.
Ini adalah langkah penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja atau tempat tinggal Anda.
4. Bersihkan Detector dari Kotoran dan Debu
Kotoran dan debu yang menumpuk pada sensor detector dapat mengganggu kinerjanya dan bahkan menyebabkan alarm palsu.
Oleh karena itu, penting untuk membersihkan detector secara berkala.
Gunakan kain lembut atau kuas kecil untuk menghapus debu yang menempel. Jika perlu, gunakan alat pembersih khusus yang direkomendasikan oleh produsen.
Menurut SNI 03-1735-2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sistem Proteksi Kebakaran, pembersihan detector harus dilakukan setidaknya sekali setiap enam bulan untuk memastikan sensor tetap berfungsi dengan baik.
5. Pengecekan Jalur Instansi Fire Alarm
Jalur instalasi fire alarm harus diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada kabel yang putus atau korsleting.
Instalasi yang rusak dapat menyebabkan sistem tidak berfungsi dengan baik saat dibutuhkan.
Pastikan untuk memeriksa seluruh kabel dan sambungan untuk mengetahui apakah ada kerusakan fisik atau keausan.
Selain itu, periksa juga apakah ada penghalang di jalur kabel yang dapat mengganggu fungsi sistem.
6. Pengecekan Kontrol Fire Alarm
Kontrol fire alarm adalah pusat dari seluruh sistem proteksi kebakaran.
Oleh karena itu, pengecekan kontrol secara rutin sangat penting. Pastikan bahwa semua indikator dan tombol berfungsi dengan baik.
Periksa juga apakah baterai cadangan dalam kondisi baik dan siap digunakan jika terjadi pemadaman listrik.
Sistem kontrol yang tidak berfungsi dapat mengakibatkan fire alarm tidak dapat beroperasi saat dibutuhkan, yang dapat berakibat fatal.
Lakukan pengecekan ini setidaknya sekali setiap bulan untuk memastikan sistem tetap siap pakai.
Kesimpulan
Merawat fire alarm bukan hanya tanggung jawab teknisi semata. Sudah seharusnya bagi setiap perusahaan untuk selalu melakukan pemeliharaan sekaligus inspeksi peralatan secara rutin.
Dengan melakukan langkah-langkah pemeliharaan di atas secara rutin, Anda dapat memastikan bahwa sistem proteksi kebakaran di perusahaan Anda selalu dalam kondisi optimal dan siap melindungi dari bahaya kebakaran.
Apakah Anda sudah siap memastikan sistem fire alarm di perusahaan Anda berfungsi dengan baik?
Hubungi kami untuk inspeksi dan riksa uji fire alarm secara profesional.
Dengan layanan kami, Anda dapat merasa tenang mengetahui bahwa sistem proteksi kebakaran Anda dalam kondisi terbaik dan siap melindungi saat dibutuhkan.
Jangan tunggu hingga terlambat, hubungi kami sekarang!
Menjaga keselamatan dan perlindungan adalah investasi terbaik untuk masa depan perusahaan Anda.